Secara keseluruhan istilah akidah,
iman dan tauhid merupakan istilah yang memiliki hubungan yang sangat erat
menurut Ahlussunnah, walaupun terkadang para ulama Ahlussunnah menyebutkan
suatu pembahasan dalam kitab-kitab akidah yang tidak disebutkan dalam
kitab-kitab tauhid, dan begitu juga sebaliknya. Demikian pula dalam pembahasan
tentang iman.
Terkadang istilah tauhid dimaksudkan untuk menetapkan akidah yang benar sesuai dalil-dalil yang sohih sedangkan istilah akidah dimaksudkan untuk membantah syubhat, agama-agama dan aliran-aliran yang menyimpang sehingga istilah akidah lebih umum dari istilah tauhid.
Dikatakan juga bahwa istilah akidah lebih umum
sedangkan tauhid lebih khusus. Ilmu tauhid artinya beriman dengan keesaan Allah
`azza wajalla dalam hal rububiyah, uluhiyah serta nama-nama dan sifat-sifat
Allah `azza wajalla. Dengan demikian ilmu tauhud hanya berkisar pada
pembahasan tentang iman kepada Allah `azza wajalla. Adapun ilmu akidah
maka ia mencakup pembahasan tentang iman kepada Allah `azza wajalla,
iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada para rasul, iman
kepada hari akhir dan iman kepada takdir. Oleh karena itu, akidah telah
mencakup pembahasan tentang tauhid dan iman.
Adapun pebedaan antara tauhid dan iman maka dapat dikatakan bahwa tauhid adalah (sikap) mengesakan Allah `azza wajalla dalam perkara yang menjadi kekhususan-Nya. Sedangkan iman adalah (sikap) membenarkan yang mengandung sikap menerima dan tunduk. Terkadang iman lebih umum dari tauhid begitu pula sebaliknya. Sebagai contoh, setiap orang yang bertauhid adalah seorang mukmin dan setiap mukmin adalah orang yang bertauhid. Namun di saat yang lain terkadang iman lebih khusus dari pada tauhid atau sebaliknya tauhid lebih khusus dari pada iman.
Sumber : https://dorar.net