PESAN UNTUK PARA LELAKI


Aku seorang wanita yang melihat banyak wanita berpakaian terbuka. Aku tidak tahu apakah mereka berpakaian atau justru telanjang? Aku sering bertanya-tanya, apa yang membuat wanita sampai pada kondisi seperti ini? Bagaimana keadaan mereka bisa jatuh begitu jauh setelah sebelumnya berada di puncak kehormatan? Apa yang membuat rasa malu hilang hingga batas yang tak lagi menunjukkan kehormatan? Bagaimana bisa seorang gadis yang masih suci tega menampakkan perutnya, punggungnya, dadanya, dan kakinya tanpa sedikit pun rasa malu atau risih? 

Ya Allah…

Betapa menjijikkannya pemandangan seorang ibu, yang seharusnya menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya, tetapi ia sendiri tidak menutup auratnya, bagaimana mungkin ia bisa mendidik anak perempuannya untuk menutup aurat? Aku terus bertanya-tanya dan bingung mencari jawabannya. Kadang aku berpikir bahwa kurangnya rasa malu berasal dari lemahnya iman. Kadang aku juga berpikir, sebabnya adalah karena kurangnya ilmu. Jika saja mereka tahu hukuman dari apa yang mereka kenakan, mereka tidak akan berani memakainya. Terkadang aku juga berpikir, ini karena hilangnya budaya amar ma’ruf nahi munkar, karena orang-orang tidak lagi peduli untuk mengingatkan satu sama lain.

Namun, satu hal yang aku yakin menjadi sebab utama maraknya pakaian terbuka dan hijab yang jauh dari syariat adalah hilangnya peran laki-laki dalam keluarga. Ya, hilangnya peran laki-laki! Ketika para lelaki tidak lagi memainkan peran mereka, para wanita pun mendominasi, rasa malu semakin memudar, dan mereka dibiarkan bebas melakukan apa yang mereka inginkan.

Dimana para lelaki? Dimana kepemimpinan yang Allah wajibkan kepada mereka? Apakah tugas mereka kini hanya sebatas mencari nafkah dan memberi makan? Banyak lelaki yang berpura-pura tidak melihat pakaian anak-anak perempuan mereka, padahal mereka tahu bahwa putrinya berpakaian terbuka. Tapi mereka merasa tidak berdaya, dan istri mereka meyakinkan mereka bahwa semua orang juga seperti itu. Mereka lupa bahwa mayoritas tidak bisa dijadikan alasan yang benar. Allah Ta’ala berfirman: "Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah..." (QS. Al-An’am: 116)

Sebagian dari mereka menyerahkan sepenuhnya urusan keluarga kepada istri yang tidak bertanggung jawab, kurang akal, dan kurang agama. Mereka hanya mengikuti istrinya tanpa berpikir panjang. Akhirnya, peran mereka hanya sebatas memberikan uang kepada istri dan anak-anaknya tanpa peduli untuk apa uang itu digunakan. Mereka lupa bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas harta yang mereka berikan.

Mereka lupa bahwa Allah mencegah keburukan dengan kekuasaan lebih daripada sekadar peringatan. Mereka juga lupa sabda Rasulullah ï·º: "Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah oleh Allah untuk mengurus rakyatnya, lalu ia mati dalam keadaan menipu mereka, kecuali Allah mengharamkan baginya surga." (HR. Muslim no. 142)

Sikap acuh, pura-pura tidak tahu, dan tidak peduli yang engkau lakukan, wahai lelaki, adalah penyebab utama anak-anak perempuan dan wanita kita sampai pada kondisi yang mengenaskan ini. Demi Allah, suasana di acara keluarga, perayaan, dan pernikahan kita sudah sangat memprihatinkan. Seorang wanita pun kini harus menundukkan pandangannya dari wanita lain karena aurat mereka begitu terbuka hingga membuat hati merasa malu dan risih.

Maka bangkitlah, wahai lelaki yang memiliki rasa cemburu! Bangunlah dari tidur panjangmu! Bukalah matamu dan lihatlah pakaian istrimu serta anak-anak perempuanmu. Mereka adalah tanggung jawabmu dan engkau akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka di hadapan Allah. Bangkitlah, semoga Allah memberkahimu! Engkau sudah terlalu lama tertidur. Dan engkau tidak tahu kapan ajal akan menjemputmu. Setidaknya, lakukanlah kewajibanmu sebagai seorang lelaki. Jangan biarkan istrimu yang sepenuhnya mengurus urusan ini sendirian.

Semoga Allah mengembalikan rasa malu kepada putri-putri kita dan kita bisa menikmati pertemuan yang bersih dari pakaian terbuka, pelanggaran syariat, dan segala sesuatu yang dimurkai oleh Allah.

Perhatikan istri dan anak-anak perempuanmu.
Semoga Allah menjagamu. 

-Tulisan seseorang-

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama