Bakr bin Abdullah rahimahullah berkata: “Ketika terjadi fitnah Ibnu al-Asy'ats*, Thalq berkata: 'Hindarilah fitnah itu dengan taqwa.' Bakr bertanya: 'Jelaskan kepada kami apa itu taqwa.' Thalq menjawab: 'Taqwa adalah beramal dengan ketaatan kepada Allah, atas cahaya dari Allah, dengan mengharap rahmat Allah. Dan taqwa adalah meninggalkan maksiat kepada Allah, atas cahaya dari Allah, karena takut akan siksa Allah.'" (Az-Zuhd, karya Ibnul Mubarak, 1343).
Ini adalah salah satu definisi terbaik tentang taqwa dan penjelasan hakikatnya. Dalam penjelasan ini, beliau rahimahullah menyatukan dua hal: permulaan taqwa dan tujuannya. Setiap amal yang mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus memiliki permulaan dan tujuan.
Permulaannya, yang menjadi dasar dari amal tersebut, adalah iman. Hal ini ditunjukkan dalam perkataan beliau : "Atas cahaya dari Allah." Sedangkan tujuannya adalah memperoleh pahala dari Allah, meraih ridha-Nya, dan terhindar dari siksa-Nya. Hal ini ditunjukkan dalam perkataan beliau : "Dengan mengharap pahala dari Allah" dan "karena takut akan siksa Allah."
*Fitnah pemberontakan kepada penguasa
Sumber: https://al-badr.net/