![]() |
Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar yang membawa serta banyak tantangan dan kebahagiaan. Salah satu tanggung jawab utama orang tua adalah mendidik anak-anak mereka, memberikan fondasi moral dan spiritual yang kokoh agar mereka bisa menjadi individu yang baik dan berguna. Namun, tidak jarang kita melihat perbedaan antara usaha yang dilakukan orang tua dengan hasil yang terlihat pada anak-anak mereka. Artikel ini akan mengulas pentingnya kesabaran, doa, dan pengertian bahwa hasil akhir dari pendidikan anak adalah bagian dari ketentuan Ilahi.
Jangan Menyalahkan Orang Tua
Sangat mudah untuk menghakimi dan menyalahkan orang tua ketika melihat anak-anak mereka bertingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan. Namun, hal ini adalah tindakan yang tidak adil dan tidak bijaksana. Kita harus ingat bahwa bahkan nabi-nabi terbaik sekalipun menghadapi tantangan besar dalam mendidik anak-anak mereka:
1. Nabi Adam `alaihissalam mendidik kedua putranya dengan baik, tetapi salah satu dari mereka tetap membunuh saudaranya karena iri hati.
2. Nabi Nuh `alaihissalam tidak gagal dalam mendidik anak-anaknya, tetapi salah satu putranya tetap menolak untuk beriman dan meninggal dalam keadaan kafir.
3. Nabi Ya'qub `alaihissalam mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, tetapi mereka tetap iri pada Yusuf `alaihissalam dan melemparkannya ke dalam sumur untuk menyingkirkannya.
Kisah-kisah ini mengajarkan kita bahwa meskipun orang tua telah berusaha sebaik mungkin, hasil akhirnya berada di tangan Allah. Firman Allah dalam Al-Qur'an, "Kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk." (Al-Qasas: 56)
Bersyukur dan Jangan Sombong
Jika Allah mengaruniakan anak-anak yang saleh, bersyukurlah dan jangan sombong. Jangan menganggap bahwa kesalehan anak-anak adalah semata-mata hasil dari usaha kita. Kesalehan dan kebaikan adalah taufik dari Allah. Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam sendiri dibesarkan oleh kakek dan pamannya dengan kesyirikan mereka, akan tetapi Allah memujinya dengan berkata, "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Al-Qalam: 4). Ini menunjukkan bahwa pembentukan karakter dan akhlak yang baik adalah bagian dari rencana Ilahi.
Kesabaran dan Doa
Sebagai orang tua, sangat penting untuk selalu berdoa memohon petunjuk dan perlindungan bagi anak-anak kita. Doa adalah senjata yang kuat, terutama ketika kita merasa tidak berdaya menghadapi tantangan dalam mendidik anak-anak. Allah berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (Ghafir: 60)
Kesabaran juga adalah kunci dalam mendidik anak-anak. Terkadang, hasil dari pendidikan dan usaha kita tidak terlihat dalam waktu singkat. Kita harus terus berusaha dan berdoa, karena Allah tahu waktu yang tepat untuk memberikan hidayah dan perubahan positif.
Jangan Menghukum Diri Sendiri
Jika anak-anak kita belum menunjukkan hasil yang diharapkan, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Ingatlah bahwa setiap individu bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Tugas kita adalah memberikan bimbingan, contoh yang baik, dan doa yang tulus. Selebihnya, kita serahkan kepada Allah yang Maha Mengatur segala sesuatu.
Mendidik anak adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Orang tua harus selalu ingat bahwa meskipun usaha dan doa mereka penting, hasil akhirnya adalah ketentuan Allah. Jangan menyalahkan diri sendiri atau orang lain jika hasilnya tidak sesuai harapan. Teruslah berusaha, berdoa, dan bersyukur atas setiap karunia yang Allah berikan.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.