SERIGALA DAN SAPI YANG DAPAT BERBICARA

 



Saat anda melihat hewan di kebun binatang anda bisa menikmati dan mengenal mereka dengan baik. Anda menemukan beberapa di antaranya menatap anda dengan dua mata yang memiliki banyak ekspresi, mengekspresikan perasaan yang mereka rasakan. Anda berinteraksi dengan mereka, dan mereka mendekati anda dengan naluri alami mereka. Mereka juga melakukan beberapa gerakan yang memiliki makna yang hampir bisa diartikan oleh diri mereka sendiri. Ini dalam situasi normal, bagaimana jika itu adalah keajaiban yang dikehendaki oleh Allah , yang akan mengguncang hati, pikiran, dan perasaan manusia?

Bukankah sahabat Rasulullah telah mendengar tasbih dari batu kerikil yang ada di tangan beliau yang mulia? bukankah mereka mendengar rintihan batang pohon dan melihatnya condong ke arah beliau saat umat Islam membuatkan mimbar untuknya agar beliau bisa berkhutbah?

Beliau biasanya bersandar pada batang pohon saat memberikan khutbah, dan kemudian pohon itu mendekati beliau karena rindu pada baginda nabi , beliau pun mendekatinya dan mengusapinya, lalu berkata, "Tidakkah kamu ingin menjadi salah satu pohon di surga?" maka pohon itu pun diam.

Jika benda mati seperti batu dan burung memiliki cara untuk bertasbih dan berbicara, meskipun kita tidak memahami tasbih mereka, apakah tidak lebih masuk akal bahwa makhluk hidup juga dapat berbicara?

Seekor unta mengadukan perlakuan buruk pemiliknya kepada Rasulullah , seekor burung hudhud berbicara dengan Nabi Sulaiman `alaihissalam, dan kita mendengar tentang suara semut yang memperingatkan koloninya dari tentara besar Sulaiman. Allah Yang Maha Kuasa, adalah yang mampu melakukan segalanya, dan Nabi adalah orang yang jujur dalam apa yang dia sampaikan kepada kita.

Pada suatu pagi setelah shalat Fajr, Rasulullah berbicara kepada para sahabatnya. Pada saat itu, dua sahabat yang agung yaitu Abu Bakar dan Umar tidak bersama mereka., (kemungkinan sedang dalam suatu ekspedisi atau urusan dagang mereka). Rasulullah menceritakan:

"Ketika seorang penggembala menggembalakan kambing-kambingnya dan menjaga mereka dengan penuh perhatian, tiba-tiba ada serigala yang mendekati seekor domba. Serigala itu menerkam leher domba tersebut dan menyeretnya dengan cepat. Yang lemah akan menjadi makanan bagi yang kuat. Demikianlah sunnatullah dalam kehidupan ini. Domba itu pun menuju kepada kematiannya tanpa ia sadari dikarenanakan rasa takut dan pasrah yang membuatnya tidak memikirkan apa yang akan serigala lakukan padanya.

Adapun si penggembala yang kuat dan memiliki tongkat itu mengejar serigala dan bertekad untuk merebut kembali domba itu darinya. Dia berhasil mendekat dan hampir mematahkan punggung serigala tersebut. Dan serigala yang tidak diberikan kesempatan untuk membawa mangsanya lebih jauh lagi merasakan ketakutan karena ia akan berubah menjadi mangsa dari pria itu. Maka serigala itu melepaskan domba lalu pergi menjauh dengan hati yang hancur. Kemudian, dia berbalik dan melihat pria tersebut, lalu berkata:

"Anda telah menyelamatkannya dariku dan merampasnya dariku. Tapi siapa yang akan menjaga domba itu pada hari As-Sabu` (hari dimana hanya ada hewan buas tanpa adanya manusia)? Hari As-Sabu`? Apakah anda tahu apa itu hari As-Sabu`? Hari As-Sabu` adalah hari di masa depan yang tidak dapat diketahui kapan akan terjadi. Pada hari itu fitnah  akan terjadi dan orang-orang akan meninggalkan hewan ternak mereka, mereka hanya akan peduli pada diri mereka sendiri karena hari itu adalah hari yang menakutkan. Mereka akan meninggalkan hewan ternak mereka, dan serigala akan menimbulkan kerusakan pada hewan ternak tersebut dan tidak ada yang bisa mencegahnya. Keributan dan kekacauan akan meningkat, dan pembunuhan menjadi hal biasa di kalangan manusia. Semua ini adalah tanda-tanda akhir zaman (kiamat)."

Para sahabat Rasulullah merasa heran dengan kisah ini juga dengan cerita serigala yang mengabarkan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman. Mereka juga kagum dengan kefasihan beliau dalam bercerita. Rasa heran ini tentu jauh dari kata mencoba mendiskreditkan atau meragukan Rasul mereka. Mereka tahu bahwa beliau adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya. Mereka hanya terkejut oleh apa yang tidak terpikirkan oleh mereka.

Rasulullah menegaskan cerita tentang serigala ini dengan mengatakan, "Aku mempercayainya begitupun Abu Bakar dan Umar. Hal ini menggarisbawahi kedalaman keimanan Abu Bakar dan Umar yang sangat besar dan kuat kepada Rasulullah .

Rasulullah juga melanjutkan ceritanya dengan kisah tentang seekor sapi dan pemiliknya. Beliau berkata:

"Ketika seorang pria menggiring seekor sapi yang ia gunakan untuk mengolah tanah dan membantunya dalam pekerjaan pertanian, dia naik ke punggungnya seperti yang biasa dilakukan pada kuda, keledai, atau unta. Namun sapi itu jadi melambat dalam perjalanannya, maka si pemilik pun memukulnya. Sapi itu berbalik padanya dan berbicara, katanya: 'Saya tidak diciptakan untuk digunakan sebagai tunggangan. Allah menciptakan saya untuk pertanian, dan tidak boleh bagi Anda untuk menggunakan saya untuk hal yang saya tidak diciptakan untuk itu”. Pria itu terkejut dengan penjelasannya dan argumennya yang kuat sehingga dia pun turun dari punggung sapi tersebut.

Para sahabat Rasulullah juga terkejut oleh kisah ini dan berkata, "Maha suci Allah, apakah sapi bisa berbicara?". Mereka mengungkapkan keheranan ini ketika pertama kali mendengar kisah serigala, dan mereka tidak bisa melepaskan diri dari keheranan tersebut pada kisah sapi dan pemiliknya. Rasulullah mengonfirmasi lagi kisah ini dengan mengatakan bahwa beliau percaya kepada wahyu yang diterimanya, begitu juga Abu Bakar dan Umar.

Sesungguhnya Abu Bakar adalah manusia terbaik setelah Rasulullah . Ia mempercayai beliau ketika banyak orang mendustakan beliau. Abu Bakar memberikan dukungan baik dengan jiwa raganya maupun dengan harta bendanya. Allah memperbolehkannya memasuki surga melalui pintu mana pun yang ia inginkan tanpa perhitungan, dan keutamaannya tidak dapat disaingi oleh siapa pun.

Sementara Umar adalah menteri kedua Rasulullah .  Jika ada seorang nabi setelah Rasulullah maka Umar akan menjadi orang tersebut. Allah telah memuliakan agama Islam dengan masuk Islamnya Umar, dan ia tidak pernah mengambil jalan suatu jalan melainkan setan (yang berada di jalan yang sama dengan Umar) akan memilih jalan yang lain saking takutnya dengan keimanan Umar.

Kedua sahabat ini selalu menemani Rasulullah . Rasulullah sering mengatakan, "Saya pergi bersama Abu Bakar dan Umar, saya masuk bersama Abu Bakar dan Umar, saya keluar bersama Abu Bakar dan Umar. Radiyallahu `anhuma.

 

Semoga Allah menghimpunkan kita bersama mereka. Amiiin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama